1.293 Kilometer Solo Triathlon, Meresonansi Semangat Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
Nusakini.com--Jakarta--Menteri LHK Siti Nurbaya melakukan penyambutan dan memberi apresiasi kepada Muryansyah, pelaku Solo Triathlon yang telah menempuh jarak Bali – Jakarta sejauh 1.293 km, Selasa, (16/8/2022) di Jakarta. Muryansyah melakukan aksi tersebut guna mengkampanyekan pengelolaan sampah berkelanjutan kepada masyarakat yang tinggal disepanjang jalur yang dilewati.
Lewat aksinya tersebut, Muryansyah dapat mengumpulkan 68 ribu kilogram sampah dari sepanjang rute Bali, pantai utara Pulau Jawa hingga Jakarta. Kegiatan yang dibungkus dengan tajuk “The Rising Tide, A Grassroot Movement For Sustainability”diharapkan dapat memberikan influence dan resonansi yang besar terhadap peningkatan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah.
"Kita sangat bersyukur menerima pahlawan lingkungan Bung Muryansyah, ujar Menteri Siti dalam sambutannya.
Menteri Siti mengungkapkan jika Pemerintah sangat berterima kasih atas dukungan dari para pihak terutama para aktivis lingkungan, pemuka agama di Bali khususnya, untuk mengurangi sampah. "Buat KLHK kegiatan ini menjadi energi baru, terutama terkait teknik-teknik, cara cara kampanye untuk mendorong masyarakat lebih peduli terhadap penyelesaian persoalan sampah kita," ujar Menteri Siti.
Ia juga menyebutkan jika apa yang dilakukan Muryansyah merupakan sesuatu yang luar biasa, sebuah langkah kreatif yang memberikan inspirasi bagi masyarakat, serta diharapkan kegiatan ini mendapatkan hasil yang maksimal dengan menumbuhkan inisiatif baru di masyarakat untuk bekerja bersama mengurangi dan menangani sampah secara lebih baik.
"Yang juga penting ini tidak berhenti sampai disini, seperti tadi yang diharapkan oleh Mas Muryansyah," imbuh Menteri Siti.
Semangat Muryansyah yang begitu perduli terhadap persolan sampah sejalan dengan yang sudah ditekankan Bapak Presiden. "Ini hadiah bagi republik Indonesia yang harus kita lanjutkan," tegasnya.
Aksi solo Triathlon ini dibantu dan didukung penuh oleh jajaran Angkatan Laut Republik Indonesia di bawah komando KSAL Yudo Margono, juga dari Penglingsir Puri Blahbatuh, Mayora Grup, Harmoni Indonesia, Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia, Gatra Media Group, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, serta Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto.
Kepala Staf Angkatan Laut, Yudo Margono mengungkapkan yang dilakukan Muryansyah merupakan suatu prestasi yang membanggakan. Ia menyatakan kegiatan ini sangat bagus dan selaras dengan program wilayah pertahanan AL.
Ia pun menegaskan jika semangat Muryansyah menjadikan kegiatan ini bisa berhasil, meski Triathlon dari Bali hingga Jakarta sangatlah berat dengan tantangan menyebrangi Selat Bali dengan berenang, kemudian bersepeda dan berlari hingga Jakarta, hanya semangat dan tekad kuat maka ini bisa terselesaikan.
"Mari kita satukan tekad bersama membersihkan sampah. Kita buktikan kita mampu," tegas KSAL Yudo Margono.
Sampah menjadi salah satu sumber yang menyebabkan penurunan kualitas lingkungan, bukan hanya karena secara estetis, tetapi lebih buruknya, sampah juga merupakan salah satu sumber emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang memicu perubahan iklim.
Pendekatan ekonomi linier dalam pengelolaan sampah dengan ciri khas make, consume, dan dispose, harus digantikan dengan ekonomi sirkular dengan memegang prinsip regenerate natural system, design out of waste, dan keep product and material in use melalui strategi elimination, reuse, dan material circulation. Menjalankan prinsip dan langkah-langkah baik dimaksud, merupakan perwujudan dan praktek terbaik dalam menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi.
Kebijakan pengelolaan sampah kota telah didasari Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga dengan program dan target pengurangan sampah pada tahun 2025.
Hal ini karena hampir 50% jumlah timbulan sampah berasal dari rumah tangga yang sangat erat kaitannya dengan gaya hidup dan perilaku konsumsi kita sehari-hari. Oleh karena itu perlu dibangun literasi baru dalam pengelolaan sampah yakni sampah tanggung jawab setiap orang, sehingga sebenarnya persoalan persampahan dapat diselesaikan di level rumah tangga melalui perubahan perilaku, yaitu dengan membangun budaya hidup minim sampah yang di mulai dari diri sendiri, dari rumah sendiri.
Penanganan sampah oleh rumah tangga, kelompok masyarakat kecil mulai dari tingkat RT, RW, Lingkungan Pedukuhan, hingga Kelurahan dan yang lebih luas lagi, dalam satu entitas pemukiman akan sangat baik dengan konsolidasi. Semua pihak mengambil peran aktif dalam langkah strategis untuk membangun kolaborasi multi pihak dalam upaya pengelolaan sampah dan pengendalian perubahan iklim berbasis masyarakat.
The Rising Tide sesuai semangatnya diharapkan dapat memberikan arah pemikiran baru di masyarakat untuk mempunyai gaya hidup yang minim sampah yang dapat dilakukan dengan mengajak untuk melakukan hal-hal praktis dalam kehidupan sehari-hari mulai dengan upaya mencegah sampah, belanja tanpa kemasan, memilah sampah dari rumah, dan selalu menghabiskan makanan supaya tidak menimbulkan sampah.
Oleh karena itu untuk menguatkan kerjasama para pihak dari level tapak hingga ke pemerintah pusat, pada kesempatan ini ditandatanganilah komitmen bersama antara Pemerintah, Produsen, Industri Daur Ulang, dan Komunitas Penggerak Lingkungan untuk membentuk ekosistem pengelolaan sampah berkelanjutan dimulai dari sumbernya (rumah tangga) yang ditandatangani oleh Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah dan B3 KLHK, dengan Director of Sustainability Mayora Group, disaksikan oleh Menteri LHK Siti Nurbaya, Wantimpres Sidarto Danusubroto, KSAL RI Laksamana TNI Yudo Margono, dan Muryansyah.
Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dr. Adib Khumaidi, SpOT, Penglingsir Puri Blahbatuh, Anak Agung Alit Kakarsana, Harmoni Indonesia, Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), GATRA Media Group.(rilis)